Sejak awal tahun 2017, Seksi Pemanfaatan Air BPSDA Ciujung Cidanau Dinas PUPR Provinsi Banten mulai melakukan pemantauan TMA banjir pada titik titik pemantauan yang sudah ditetapkan. Wilayah titik pemantauan tersebar di wilayah hulu dan hilir Sungai Ciujung, Sungai Cibanten dan Sungai Cidanau. Untuk sementara ini Early Warning System sudah cukup efektif berjalan, dimana para petugas pemantau banjir secara realtime melaporkan tma banjir di level level siaga banjir. Informasi yang didapat dari petugas lapangan disampaikan secara berjenjang kepada pemantau yang berada di wilayah hilir termasuk operator Bendung. Petugas yang berada di Balai PSDA Ciujung Cidanau akan menginfokan kondisi yang berpotensi bencana kepada pihak-pihak terkait, diantaranya Badan Penanggulangan Bencana Daerah di wilayah Kab/Kota dan Provinsi, pemerintah Kecamatan/ Desa yang warganya akan terkena dampak langsung bencana, aparat TNI/POLRI, serta BBWS Ciujung Cidanau Cidurian Kementerian PUPR.
Aktifitas pemantauan bersama dengan personil Brimob dan PT. MMS selaku operator Jalan Tol Tangerang Merak
di Jembatan Tol Undarandir mengantisipasi luapan air Ciujung (Dok. BPSDA, Ciujung Cidanau 2017)
Sinergitas antar instansi sangat diperlukan, hal ini bisa dilihat dari kekompakan yang terjalin pada saat tim BPSDA berada di lokasi pada saat pasca bencana. Tim kesehatan serta unsur TNI/POLRI turut hadir ditengah tengah masyarakat ketika terjadi bencana. Ini menandakan bahwa pemerintah hadir ditengah-tengah warganya yang sedang ditimpa bencana, untuk memberikan rasa aman.
Sinergitas TNI/POLRI/PNS dalam Penanganan Pasca Banjir (Dok. BPSDA, Ciujung Cidanau 2017)
Pemanfaatan CCTV online yang terhubung dengan titik titik pemantauan banjir (saat ini baru terpasang di DAS Ciujung), sangat membantu menginformasikan dan menilai kondisi di lapangan secara cepat dan nyata, dan hal ini dapat membantu pimpinan dalam mengambil kebijakan dan keputusan secara cepat.
Monitor online Pemantauan TMA Banjir pada DAS Ciujung (Dok. BPSDA, Ciujung Cidanau 2017)
Pemanfaatan UAV's atau yang lebih dikenal sebagai Pesawat Drone sangat membantu menginformasikan sekaligus memetakan kondisi di lapangan dari udara secara nyata, dan hal ini dapat juga membantu pimpinan dalam mengambil kebijakan dan keputusan secara cepat dan tepat. Produk yang dihasilkan berupa aerial video dan photography, serta foto udara setelah melalui pemrosesan dengan aplikasi GIS.
Pilot drone sedang mengamati pesawat nirawak yang terbang
dengan kendali Remote Control Dok. BPSDA, Ciujung Cidanau 2017)
Permasalahan banjir bukan semata mata permasalahan kondisi infrasruktur bangunan airnya saja, melainkan ada hal yang sering kita lupakan yaitu perilaku manusia yang terkadang tidak bersahabat dengan alam, bahkan cenderung merusak daerah resapan dan tangkapan air di wilayah hulu. Perlu ada cara tegas untuk menyelamatkan hutan-hutan kita dari aksi pembalakan liar dan penggundulan hutan yang semakin hari semakin membabi buta.
Aksi simbolis penanaman pohon di wilayah pedalam hutan Suku Baduy
di Kab. Lebak (Dok. BPSDA, Ciujung Cidanau 2017)
di Kab. Lebak (Dok. BPSDA, Ciujung Cidanau 2017)
Pada akhirnya penanganan pra bencana dan pasca bencana, sejatinya tidak melihat batas kewenangan pemerintah, karena pada kasus ini yang bergerak adalah sisi lain hati kita, yaitu rasa kemanusiaan dan kepedulian kita untuk mau menolong dan berbagi. Apabila saat ini kita tidak mampu secara materi, mungkin sumbangsih pikiran kita yang kelak akan melahirkan sebuah kebijakan yang bermanfaat bagi mereka.
Aksi menyumbang karung untuk penanganan darurat sementara
dan sembako bagi warga yang terkena korban bencana banjir. (Dok BPSDA Ciujung Cidanau, 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar